3 Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok. 4. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 5. Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. 6. Dapat meningkatkan pasrtisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga interaksi belajar lebih mudah Pertanyaantersebut hanya mempunyai dua kemungkinan jawaban - ya atau tidak. Secara teoritis dapat saja terjadi bahwa jawaban yang diberikan itu adalah tidak. Bila hal ini terjadi, kita akan dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan - biaya, tenaga dan waktu yang telah dikerahkan selama ini ternyata terbuang dengan percuma; KiHadjar Dewantara mendefinisikan "Pendidikan" sebagai "tuntunan". Artinya. Ki Hadjar Dewantara mendefinisikan "Pendidikan" sebagai "tuntunan". Artinya. A. Tuntunan guru untuk membimbing murid. B. Tuntunan dalam proses pembelajaran. C. Tuntunan murid untuk berprestasi. Proses Teori pembelajaran kognitif menegaskan bahwa kita tidak hanya memperoleh pengetahuan baru: setiap kali kita menginternalisasi informasi baru, kita menghasilkan perubahan dalam pengetahuan yang telah kita simpan sebelumnya. Oleh karena itu, proses yang dijelaskan oleh teori ini sangat berbeda dari proses serupa lainnya. Mediapembelajaran dapat meningkatkan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 4. Dalamdunia pendidikan, orientasi kognitif adalah suatu hal yang sering ditekankan karena dianggap penting dalam melakukan pembelajaran yang efektif. Namun, terlalu fokus pada aspek kognitif saja bisa menyebabkan beberapa konsekuensi negatif, seperti kurangnya kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain atau kesulitan dalam mengatasi tekanan. 1 Pengertian Belajar Menurut Pandangan Konstruktivistik. Saudara mahasiswa, teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena pembentukan pengetahuan adalah fjHY.

hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan